Review Call of Duty – Black Ops 3 - Part 4

Mau Dibawa Kemana....
Pertanyaan yang terus menghantui kami setelah menyelesaikan game ini? Arah seri selanjutnya.
Pertanyaan yang terus menghantui kami setelah menyelesaikan game ini? Arah seri selanjutnya.
Ini mungkin pertanyaan yang terus mengemuka di benak kami setelah menyelesaikan Call of Duty: Black Ops 3 ini. Mengapa? Karena seperti yang sempat diklaim oleh Activision dan Treyarch beberapa waktu yang lalu, dan juga kami rasakan sebelumnya, seri kali ini memang menawarkan garis cerita dan pendekatan teknologi yang belum pernah ada di seri Call of Duty sebelumnya, dimana kami bahkan bisa menyimpulkan bahwa ia terasa seperti sebuah game sci-fi dan bukannya lagi sekedar military shooter. Kita tak hanya membicarakan sebuah perang yang “kelewat” futuristik, namun dengan elemen cerita yang mungkin cukup untuk membuat Anda mengernyitkan dahi dan mulai berpikir keras, hendak dibawa kemana sebenarnya franchise ini.

Mengapa? Karena seperti konsep yang sempat ditawarkan Volition untuk Saints Row, ada kecenderungan bahwa Activision mulai melakukan hal yang sama dengan Call of Duty. Bahwa sebuah seri baru harus menawarkan sebuah tema yang lebh “gila” dibandingkan seri sebelumnya. Menarik memang, namun Saints Row bisa jadi bukti nyata bahwa pendekatan seperti ini bisa jadi bumerang tersendiri. Perang gang, melawan alien, superpower, dan terakhir – bermain-main di Neraka, seperti candu obat-obatan terlarang, ada sedikit antisipasi bahwa mereka bisa menawarkan sesuatu yang lebih gila lagi di seri selanjutnya jika mereka hendak melanjutkan tren yang ada. Hasilnya? Franchise Saints Row terhenti begitu saja setelah sempat populer luar biasa.
Jelas bahwa jika mereka berambisi mendorong franchise ini ke arah yang lebih spektakular, lebih gila, maka besar kemungkinan ia akan masuk penuh ke ranah sci-fi.
Jelas bahwa jika mereka berambisi mendorong franchise ini ke arah yang lebih spektakular, lebih gila, maka besar kemungkinan ia akan masuk penuh ke ranah sci-fi.
Mau dibawa kemana~~~~~
Mau dibawa kemana~~~~~
Apakah Call of Duty melakukan hal yang sama? Ini yang jadi sebuah pertanyaan besar yang jawabannya mungkin akan bisa kita dapatkan dua tahun lagi, ketika siklus membawa Treyarch kembali bertanggung jawab atas franchise ini.

Karena jika ada Call of Duty: Black Ops 4 di masa depan dan mereka memutuskan untuk mendorong franchise ini lebih jauh ke masa depan, maka kita akan bertemu dengan sebuah game sci-fi yang mungkin akan kehilangan cita rasa military shooternya. Karena mereka butuh sesuatu yang lebih spektakular, sesuatu yang lebih gila, lebih futuristik daripada apa yang ditawarkan oleh Black Ops 3 saat ini, sesuatu yang sulit untuk dibayangkan saat ini. Kami pribadi bisa dibilang termasuk kelompok yang lebih mendambakan sebuah seri reboot atau seri yang kembali ke cita rasa klasik daripada usaha untuk tampil lebih futuristik. Mau dibawa kemana franchise ini, seperti dendang lagu Indonesia..

Kesimpulan
COD black ops 3 part 2 jagatplay (34)
Call of Duty: Black Ops 3 adalah sebuah seri Call of Duty yang menyenangkan dan punya segudang aktivitas untuk membuat Anda terus sibuk. Jika Anda belum pernah menyentuh Ghost dan Advanced Warfare, padatnya konten yang ia tawarkan adalah salah satu nilai jual yang cukup membuat kami merekomendasikan Black Ops 3 terutama jika Anda adalah penggemar berat franchise in. Namun jika Anda termasuk gamer yang masih bermimpi dan berharap untuk sebuah seri Call of Duty revolusioner yang terasa sangat berbeda dan baru, maka Black Ops 3 tak akan cukup untuk memenuhi keinginan Anda tersebut.
Jadi apa yang bisa disimpulkan dari Call of Duty: Black Ops 3? Ia mungkin masih belum pantas menyandang predikat sebagai seri Call of Duty terbaik, namun dibandingkan dengan konsep perang futuristik yang ditawarkan oleh Activision selama tiga tahun terakhir, Black Ops 3 bisa dibilang berada di posisi teratas. Inovasi gameplay yang ia tawarkan memang minim dan masih terasa seperti game-game FPS mainstream lainnya, namun pendekatan cerita dan kekerasan eksplisit yang ia tawarkan jadi daya tarik tersendiri. Dipadukan dengan konten yang padat, lengkap dengan ragam mode multiplayer kompetitif, 4 player co-op, Zombie Mode dengan setting berbeda, dan Nightmare Modes yang berperan sebagai mode rahasia, Black Ops 3 cukup untuk memuaskan apa yang dibutuhkan gamer pencinta franchise ini.

Walaupun demikian, bukan berarti game ini tampil sempurna. Ada beberapa catatan yang tentu saja pantas dibahas. Kekurangan pertama yang paling fatal adalah bahwa masalah klasik balancing tim di mode multiplayer masih terjadi di sini. User dengan level rendah masih bertarung dengan user level tinggi yang diperkuat dengan variasi senjata dan specialist yang lebih banyak. Keluhan lain adalah plot yang terasa mengambang karena ada begitu banyak latar belakang yang tak dijelaskan dengan lebih mendetail. Anda tiba dibawa ke satu konflik ke konflik lainnya dan didorong maju untuk berhadapan dengan sebuah konflik baru tanpa menyentuh pondasinya sendiri. Apa yang sebenarnya terjadi di Singapura sebelum  kegilaan ini terjadi? Sesuatu yang belum tentu Anda dapatkan jawabannya. Di beberapa sesi, chapter untuk cerita juga terasa terlalu panjang.

Call of Duty: Black Ops 3 adalah sebuah seri Call of Duty yang menyenangkan dan punya segudang aktivitas untuk membuat Anda terus sibuk. Jika Anda belum pernah menyentuh Ghost dan Advanced Warfare, padatnya konten yang ia tawarkan adalah salah satu nilai jual yang cukup membuat kami merekomendasikan Black Ops 3 terutama jika Anda adalah penggemar berat franchise in. Namun jika Anda termasuk gamer yang masih bermimpi dan berharap untuk sebuah seri Call of Duty revolusioner yang terasa sangat berbeda dan baru, maka Black Ops 3 tak akan cukup untuk memenuhi keinginan Anda tersebut. Ia tetaplah seri Call of Duty yang selama ini Anda kenal.

Kelebihan
BBQ!!
BBQ!!
  • Kekerasan eksplisit yang brutal
  • Mode 4 player co-op yang lumayan menyenangkan
  • Hadirnya Specialist di mode multiplayer kompetitif
  • Mode zombie dengan elemen cerita dan setting berbeda
  • Cerita yang belum pernah ada di COD sebelumnya
  • Kekuatan superpower yang membuat gameplay campaign terasa berbeda

Kekurangan
Balancing di multiplayer sudah seharusnya jadi isu yang harus diperhatikan Activision.
Balancing di multiplayer sudah seharusnya jadi isu yang harus diperhatikan Activision.
  • Balancing multiplayer masih berantakan
  • Ada beberapa pondasi cerita yang tak jelas di plot
  • AI musuh yang tetap tak cerdas
  • Mode SP offline dan online co-op yang terpisah

Cocok untuk gamer: yang ingin kembali ke COD tapi bingung memilih seri setelah Black Ops 2, pencinta tema sci-fi

Tidak cocok untuk gamer: yang mengharapkan sesuatu yang baru dan berbeda dari COD, yang jatuh cinta pada COD karena akar military shooter-nya

Special Thanks to JagatPlay

Part : 1   2   3   4 
Review Call of Duty – Black Ops 3 - Part 4 Review Call of Duty – Black Ops 3 - Part 4 Reviewed by Horimo on 17.45 Rating: 5

Tidak ada komentar