Review Oxenfree: Part 2

Eksekusi Mumpuni

Secara garis besar, Anda bisa menyebut Oxenfree sebagai sebuah game interactive story.
Secara garis besar, Anda bisa menyebut Oxenfree sebagai sebuah game interactive story.

GameNews - Membicarakan sebuah game interactive story, dan sebagian besar pikiran kita akan langsung tertuju pada desain serupa yang ditawarkan oleh Quantic Dreams dan Telltale. Sebuah game tiga dimensi yang akan membatasi ruang lingkup eksplorasi Anda sesuai dengan cerita, menawarkan beragam pilihan ketika percakapan tiba, berhadapan dengan konsekuensi yang muncul, dan bertemu dengan sebuah hasil akhir yang biasanya tak banyak berbeda jauh. Oxenfree sebenarnya mengakar pada hal yang sama, namun dengan eksekusi yang menurut kami, jauh lebih baik dibandingkan banyak game-game dengan konsep seperti ini. Mengapa? Tak hanya soal gaya, ia memunculkan kesan sebuah cerita yang lebih mengalir dan natural.

Pendekatan sisi visual yang unik dan keren.
Pendekatan sisi visual yang unik dan keren.

Berbeda dengan game interactive story pada umumnya yang akan mengunci Anda di satu area tertentu sebelum beralih demi progress cerita, Oxenfree membuka kesempatan untuk Anda berpetualang.
Berbeda dengan game interactive story pada umumnya yang akan mengunci Anda di satu area tertentu sebelum beralih demi progress cerita, Oxenfree membuka kesempatan untuk Anda berpetualang.

Pertama, tentu saja dari pendekatan visual dan gameplay dasar yang ia suntikkan. Oxenfree terlihat seperti sebuah game dengan cita rasa kartun yang lebih kentara dengan dunia 2.5D yang terlihat menawan dengan kombinasi warna yang mumpuni. Berbeda dengan game interactive story yang menutup akses area Anda sesuai dengan cerita, ia membuka seisi pulau untuk Anda jelajahi begitu misteri sudah dimulai. Anda akan diberikan sejenis clue jelas di peta kemana Anda harus melangkah untuk meneruskan cerita yang ada, tetapi dipadukan dengan kesempatan untuk tidak mengikuti alur tersebut jika Anda memang ingin sedikit berpetualang. Kesibukan ekstra yang Anda jalani ini akan berakhir dengan lebih banyak collectibles yang akan memberikan gambaran lebih jelas soal apa yang sebenarnya terjadi dengan pulau angker yang satu ini.

Kedua dan yang paling mumpuni, dan sepantasnya jadi standar untuk lebih banyak game interactive story yang lain, adalah kemampuannya untuk membangun percakapan yang terasa begitu natural. Anda yang sempat memainkan game racikan Quantic atau Telltale tentu merasa bahwa ilusi soal sebuah cerita yang mengalir ini terkadang tercederai karena perubahan scene yang seringkali mendadak, yang kemudian diikuti dengan scene pertanyaan dan memilih jawaban yang kaku. Waktu seolah berhenti begitu saja, menunggu reaksi Anda terhadap pertanyaan ini, sesuatu yang tentu tidak akan Anda temukan di dunia nyata. Namun hal ini berbeda dengan Oxenfree.

Hal terkeren dari Oxenfree adalah caranya menangani percakapan.
Hal terkeren dari Oxenfree adalah caranya menangani percakapan.

Ia terasa mengalir dan natural. Tidak ada kesan waktu berhenti hanya untuk menunggu Anda memberikan respon pada pertanyaan tertentu.
Ia terasa mengalir dan natural. Tidak ada kesan waktu berhenti hanya untuk menunggu Anda memberikan respon pada pertanyaan tertentu.

Desain percakapan di Oxenfree adalah salah satu kekuatan utama game yang satu ini. Alih-alih berhenti dengan masuk ke dalam sebauh scene yang kaku ala produk lainnya, ia mengalir seperti seharusnya sebuah percakapan, terlepas dari apapun aktivitas yang tengah Anda lakukan. Anda di dunia nyata, misalnya, tidak akan berdiri diam di tepi jalan sembari berpikir ketika teman Anda bertanya, “Mau singgah makan Indomie dulu enggak di rumah gue?”, dengan matanya yang terus menatap Anda. Anda tidak akan berdiri mematung hanya untuk sekedar berpikir. Pertimbangan apakah Anda tertarik atau tidak tentu akan terjadi sembari Anda terus berjalan, sebelum akhirnya memutuskan. Hal inilah yang berhasil dieksekusi Oxenfree.

Ada tiga balon reaksi yang muncul yang biasanya bisa memicu respon berbeda-beda. Namun ada satu hal lagi yang sebenarnya bisa Anda lakukan dengan Alex - diam.
Ada tiga balon reaksi yang muncul yang biasanya bisa memicu respon berbeda-beda. Namun ada satu hal lagi yang sebenarnya bisa Anda lakukan dengan Alex - diam.

Anda ingin berperan sebagai Alex yang tak ingin menjawab pertanyaan apapun? Bisa saja. Cukup untuk membuat Jonas protes di scene yang satu ini.
Anda ingin berperan sebagai Alex yang tak ingin menjawab pertanyaan apapun? Bisa saja. Cukup untuk membuat Jonas protes di scene yang satu ini.

Sembari Anda melakukan aktivitas apapun, percakapan lewat pertanyaan karakter NPC akan terus berjalan tak henti, dengan pilihan jawaban yang akan tersedia dalam bentuk sebuah gelembung kecil di atas kepala Alex – sang karakter utama. Sebagian besar percakapan ini maksimal akan berisi tiga respon yang masing-masing biasanya, akan memicu reaksi berbeda dari lawan bicara. Walaupun secara visual hanya ada tiga, Oxenfree sebenarnya menawarkan satu opsi lainnya yang tersembunyi – yakni diam. Semua respon ini akan hilang dalam waktu tertentu dan jika Anda tidak memilih salah satunya, Alex akan bersikap mendiamkan pertanyaan tersebut.

Radio kecil dan putaran frekuensinya menjadi solusi untuk semua masalah di pulau kecil ini, dari puzzle, quiz, hingga pintu yang terkunci.
Radio kecil dan putaran frekuensinya menjadi solusi untuk semua masalah di pulau kecil ini, dari puzzle, quiz, hingga pintu yang terkunci.

Maka seperti game interactive story pada umumnya, pertanyaan dan pilihan jawaban ini adalah poros gameplay utama. Walaupun demikian, tak hanya itu saja satu-satunya mekanik yang ditawarkan oleh Oxenfree. Untuk mencari jawaban atas beragam misteri yang ada, Alex juga dibekali sebuah radio kecil dengan frekuensi terbatas untuk menjadi semua solusi dari hampir semua masalah, bahkan untuk membuka pintu spesifik tertentu atau berhadapan dengan ancaman yang muncul. Anda akan harus memutar frekuensi ini di titik tepat, yang untungnya juga dibantu dengan clue visual yang kuat. Anda juga bisa menggunakan radio yang sama untuk mendapatkan informasi terkait daerah yang Anda kunjungi, misalnya.

Seberapa Signifikan Pilihan Tersebut?

Pertanyaan terpenting dari sebuah game interactive story selalu satu: seberapa signifikan pilihan yang Anda ambil untuk menentukan cerita yang Anda dapatkan?
Pertanyaan terpenting dari sebuah game interactive story selalu satu: seberapa signifikan pilihan yang Anda ambil untuk menentukan cerita yang Anda dapatkan?

Ini tentu jadi pertanyaan yang paling utama. Karena sebuah game tak pantas disebut sebagai “interactive story” jika pilhan Anda, terlepas bahwa Anda secara sadar menunjuk respon tertentu, ternyata tidak memberikan ruang bagi Anda untuk menentukan sendiri kisah cerita petualangan Anda sendiri. Pertanyaan inilah yang seharusnya menentukan apakah Oxenfree pantas untuk dilirik atau tidak sebagai game yang menawarkan daya tarik tersebut? Tenang saja, karena mereka mengeksekusi hal tersebut juga dengan sama baiknya.

Luar biasa, ini mungkin kata yang tepat untuk menjelaskan penerapan mekanik cabang cerita yang disuntikkan di dalam Oxenfree. Oke, Anda mungkin tidak akan bisa secara total mengubah garis cerita yang seharusnya Anda lalui, namun ia menawarkan cukup banyak cabang yang akan berpengaruh pada detail cerita seperti apa yang Anda dapatkan atau justru Anda lewatkan. Kerennya lagi? Empat karakter pendukung Alex – Ren, Jonas, Clarissa, dan Nona bukanlah sekedar tampil sebagai figuran dengan peran yang tak signifikan. Hampir sebagian besar pilihan akan didasarkan pada sosok mereka, yang juga akan menentukan ending seperti apa yang akan Anda dapatkan di akhir.

Seperti tipikal game serupa, terlepas dari ragam cabang cerita yang Anda dapatkan, tetap ada satu benang merah yang harus diikuti.
Seperti tipikal game serupa, terlepas dari ragam cabang cerita yang Anda dapatkan, tetap ada satu benang merah yang harus diikuti.

Dengan begitu banyak pilihan dan konsekuensi berbeda yang bisa dicapai dengan desain mumpuni seperti ini, Oxenfree menawarkan tingkat replayability sangat tinggi. Dengan satu walkthrough yang sudah selesai, kami bahkan sudah menjajal dua walkthrough berbeda hingga ke tengah cerita hanya untuk bereksperimen perbedaan seperti apa yang bisa kami picu. Memang, hal yang berhubungan dengan cerita utama tak akan banyak bisa diubah. Namun tak terasa memaksa, pendekatan untuk membuatnya tampil sebagai pengalaman berkesinambungan juga didesain dengan baik. Sebagai contoh? Ketika Jonas masuk ke dalam gua yang memicu semua misteri ini misalnya.

Penanganan pilihan yang Anda ambil, walaupun berujung pada satu kesimpulan sama, ditangani dengan sangat baik. Pondasi cerita Oxenfree dimulai ketika Anda mengaktifkan segitiga misterius ini di dalam gua bersama Jonas.
Penanganan pilihan yang Anda ambil, walaupun berujung pada satu kesimpulan sama, ditangani dengan sangat baik. Pondasi cerita Oxenfree dimulai ketika Anda mengaktifkan segitiga misterius ini di dalam gua bersama Jonas.

Bagaimana jika Anda ingin "melarikan diri"? Tak langsung mematikan opsi tersebut, Oxenfree memberikan kesempatan bagi Anda untuk mencoba demi sensasi cerita yang lebih solid dan mengalir. Pendekatan yang tepat.
Bagaimana jika Anda ingin "melarikan diri"? Tak langsung mematikan opsi tersebut, Oxenfree memberikan kesempatan bagi Anda untuk mencoba demi sensasi cerita yang lebih solid dan mengalir

Di walkthrough pertama kami, dengan gagah berani, kami berhasil menemukan Jonas di dalam gua dan tak takut untuk langsung memecahkan puzzle segitiga berbasis radio di dalamnya begitu saja, melanjutkan cerita yang ada seharusnya. Namun di walkthrough kedua, kami bereksperimen. Kami melewati hal yang sama lagi. Namun alih-alih masuk semakin ke dalam, kami berhasil membujuk Jonas bahwa kami takut dan memaksanya untuk segera keluar gua. Jonas menyanggupi hal tersebut. Secara rasional, jika kami tak masuk ke bagian terdalam dan bertemu dengan segitiga tersebut, maka seharusnya tak ada garis cerita untuk Oxenfree. Tak ada misteri, tak ada teman yang tersebar, tak ada konflik apapun yang seharusnya terjadi. Game ini tidak menghalangi Anda untuk memilih opsi tersebut dan berusaha keluar dari gua. Ia juga tidak menawarkan desain malas yang mungkin bisa dicapai dengan sikap Jonas yang memaksa Anda untuk terus masuk ke dalam. Lantas, bagaimana ia memaksa Anda melanjutkan cerita? Begitu Anda berada di pintu keluar gua, Anda menemukan bahwa pintu masuk kedatangan Anda secara ajaib, tiba-tiba menghilang begitu saja, dan mau tidak mau-mau memaksa Anda mencari pintu keluar dari lain di bagian gua yang lebih dalam. Penangangan yang menurut kami, pantas untuk diacungi jempol.

Wajah Ren di foto ketika Anda bersikap seperti teman yang bisa dipercaya, tidak membuka rahasia bahwa ia jatuh cinta dengan Nona.
Wajah Ren di foto ketika Anda bersikap seperti teman yang bisa dipercaya, tidak membuka rahasia bahwa ia jatuh cinta dengan Nona.

Wajah Ren ketika Anda bersikap sebagai teman "sampah" dan justru menjadikan rahasia yang ia percayakan tersebut sebagai lelucon bersama.
Wajah Ren ketika Anda bersikap sebagai teman "sampah" dan justru menjadikan rahasia yang ia percayakan tersebut sebagai lelucon bersama.

Sementara dari titik cerita yang lain, ia menawarkan banyak momen pilihan yang berkesempatan untuk mengubah alur cerita, level interaksi Anda dengan karakter tertentu, dan cara Anda menyelesaikan konflik tertentu. Semuanya mengalir begitu baik dan membuat Anda cukup penasaran untuk kembali memainkan game ini setelah berakhir hanya untuk mencari tahu cabang seperti apalagi yang bisa Anda picu. Di satu titik, misalnya, Anda akan diminta untuk memilih antara Ren, Jonas, atau Nona untuk menemukan kunci speedboat sebagai jalan keluar dari pulau misteri ini. Anda hanya bisa membawa satu saja di satu walkthrough. Siapapun yang Anda bawa akan memberikan informasi ekstra dan level kedekatan yang lebih baik dari karakter tersebut, dan tentu saja kehilangan informasi untuk karakter lainnya. Respon yang Anda pilih di percakapan juga akan memicu reaksi, yang mungkin tidak langsung, namun akan diperlihatkan lewat foto bersama yang biasanya muncul di akhir chapter, seperti yang kami unjuk di screenshot di atas.

Siapa yang harus dipilih? siapa yang harus dipilih? siapa yang harus dipilih?
Siapa yang harus dipilih? siapa yang harus dipilih? siapa yang harus dipilih?

Sebuah inovasi yang terbayarkan manis, ini mungkin kata yang lebih tepat untuk menjelaskan daya tarik yang ditawarkan oleh Oxenfree. Ia tak latah untuk sekedar mengadopsi konsep interactive story dari game populer sejenis dan menawarkan sesuatu yang benar-benar baru dengan eksekusi yang ternyata bisa berujung sesuatu yang terasa lebih baik dan unik di saat yang sama.


  Part :  1   2   3   
Review Oxenfree: Part 2 Review Oxenfree: Part 2 Reviewed by Horimo on 17.59 Rating: 5

Tidak ada komentar